.
tiba-tiba semua menjadi sentimentil,
melankolik dan merajuk saat sepi berpaling.
belai udara yang seharusnya dingin,
melekat gerah di tubuh gundah.
serupa cawan kosong,
luka jiwa pun seakan berkalung pilu.
.
aku benci pada suasana ini!
karena aku tahu,
aku paling tak suka mendengar ronta
dari bayi hening yang memekik kesepian…
.
.
Surabaya, Februari 2011
[Dicukil dari “Catatan Tepi Waktu”, by: Asral Sahara]
Tinggalkan komentar
Comments 0