SAJAK MELANKOLIK

.

tiba-tiba semua menjadi sentimentil,

melankolik dan merajuk saat sepi berpaling.

belai udara yang seharusnya dingin,

melekat gerah di tubuh gundah.

serupa cawan kosong,

luka jiwa pun seakan berkalung pilu.

.

aku benci pada suasana ini!

karena aku tahu,

aku paling tak suka mendengar ronta

dari bayi hening yang memekik kesepian…

.

.

Surabaya, Februari 2011

[Dicukil dari “Catatan Tepi Waktu”, by: Asral Sahara]

Posted on 1 Juli 2011, in Asral Sahara. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar